Desire - Forum Community
Welcome to DESIRE Forum Community !!!.
candi dan reruntuhan candi di jawa B-1

Silakan LOGIN/REGISTRASI untuk dapat menjelajah & menikmati fitur serta fasilitas yang ada pada forum ini !.

Best Regards

candi dan reruntuhan candi di jawa Admin2
Desire - Forum Community
Welcome to DESIRE Forum Community !!!.
candi dan reruntuhan candi di jawa B-1

Silakan LOGIN/REGISTRASI untuk dapat menjelajah & menikmati fitur serta fasilitas yang ada pada forum ini !.

Best Regards

candi dan reruntuhan candi di jawa Admin2
Desire - Forum Community
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


 
IndeksGalleryLatest imagesPendaftaranLogin
Dengan mendaftar / Registrasi di DESIRE-Forum .Anda dapat mengakses semua fitur serta fasilitas yang ada pada forum ini.

Share | 
 

 candi dan reruntuhan candi di jawa

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:07 am

Candi Pawon

[You must be registered and logged in to see this image.]

Terletak kurang lebih 2 km dari Borobudur, candi ini sebenarnya gerbang
pintu masuk ke kompleks Borobudur. Candi Pawon dibangun sekitar tahun
800 M diatas pondasi dari bangunan yang lebih tua lagi.Candi Pawon
adalah nama sebuah candi. Candi Pawon dipugar tahun 1903. Nama Candi
Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya. J.G. de Casparis
menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa Awu yang berarti abu,
mendapat awalan pa dan akhiran an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam
bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti dapur, akan tetapi De
Casparis mengartikan perabuan. Penduduk setempat juga menyebutkan candi
Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata
Sansekerta vajra = "halilintar" dan anala = "api".
Di dalam bilik candi ini sudah tidak ditemukan lagi arca sehingga sulit
untuk mengidentifikasikannya lebih jauh. Suatu hal yang menarik dari
Candi Pawon ini adalah ragam hiasnya. Dinding-dinding luar candi dihias
dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan
kinara-kinari (mahluk setengah manusia setengah burung/berkepala manusia
berbadan burung). Letak Candi Pawon ini berada di antara candi Mendut
dan candi Borobudur, tepat berjarak 1750 meter dari candi Borobudur dan
1150 m dari Candi Mendut.

Candi Mendut

[You must be registered and logged in to see this image.]

Dinamai seperti makanan tradisional Jawa, candi ini terletak sekitar 3
km dari Borobudur. Bangunan ini jaman dahululu digunakan sebagai tempat
pemujaan. Candi yang tingginya 27 meter ini dibangun dalam dua tahap.
Tahap pertama selesai pada akhit abad ke 8, dan tahap kedua dibangun
sekitar tahun 850 M bersamaan dengan peresmian Candi Borobudur oleh
Wangsa Sanjaya. Ditemukan tahun 1836 dan dipugar pada tahun 1897 dan
1904.

Candi Selogriyo

[You must be registered and logged in to see this image.]

Candi ini tidak terletak di lokasi sebenarnya. Pada tahun 2002, tanah
dimana dimana pondasi candi ini berada longsor, sehingga membahayakan
candi. Maka diputuskalah untuk membongkar candi iini dan membangunnya
kembali 20 meter dari lokasinya semula.

Di Desa Sengi, Muntilan ada tiga buah bangunan candi, yaitu :

Candi Asu

[You must be registered and logged in to see this image.]

Candi Hindu yang lumayan terawat baik. terletak di Desa Candi Pos,
kelurahan Sengi, kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, provinsi Jawa
Tengah (kira-kira 10 km di sebelah timur laut dari candi Ngawen). Di
dekatnya juga terdapat 2 buah candi Hindu lainnya, yaitu candi Pendem
dan candi Lumbung (Magelang). Nama candi tersebut merupakan nama baru
yang diberikan oleh masyarakat sekitarnya. Disebut Candi Asu karena
didekat candi itu terdapat arca Lembu Nandi, wahana dewa Siwa yang
diperkirakan penduduk sebagai arca asu ‘anjing'. Ketiga candi tersebut
terletak di pinggir Sungai Pabelan, dilereng barat Gunung Merapi, di
daerah bertemunya (tempuran) Sungai Pabelan dan Sungai Tlingsing.
Ketiganya menghadap ke barat. Candi Asu berbentuk bujur sangkar dengan
ukuran 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35
meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan
sebagian besar batu hilang. Melihat ketiga candi tersebut dapat
diperkirakan bahwa candi-candi itu termasuk bangunan kecil. Di dekat
Candi Asu telah diketemukan dua buah prasati batu berbentuk tugu
(lingga), yaitu prasasti Sri Manggala I ( 874 M ) dan Sri Manggala II (
874 M ).

Candi Pendem

[You must be registered and logged in to see this image.]

Lebih besar dari candi Asu. Di lantainya terdapat lubang persegi
berdiameter 1m. Mungkin sekali candi ini tidak pernah diselesaikan, dan
tidak diketahui apa penyebabnya.

Candi Lumbung

[You must be registered and logged in to see this image.]

Lokasinya sangat sulit dijangkau, terletak di seberang sungai yang
meluap pada musim hujan, sehingga sulit diseberangi. Disebut Candi
Lumbung karena diduga oleh penduduk setempat dahulu tempat menyimpan
padi (candi Lumbung yang lain ada di kompleks Taman Wisata candi
Prambanan).
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:08 am

Candi Gunung Wukir

[You must be registered and logged in to see this image.]

Candi Gunung Wukir atau Candi Canggal adalah candi Hindu yang berada di
dusun Canggal, kalurahan Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa
Tengah. Candi ini tepatnya berada di atas bukit Gunung Wukir dari lereng
gunung Merapi pada perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Menurut perkiraan, candi ini merupakan candi tertua yang dibangun pada
saat pemerintahan raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu
pada tahun 732 M (654 tahun Saka).
Kompleks dari reruntuhan candi ini mempunyai ukuran 50 m x 50 m terbuat
dari jenis batu andesit, dan di sini pada tahun 1879 ditemukan prasasti
Canggal yang banyak kita kenal sekarang ini. Selain prasasti Canggal,
dalam candi ini dulu juga ditemukan altar yoni, patung lingga (lambang
dewa Siwa), dan arca lembu betina atau Andini.

Candi Gunung Sari

[You must be registered and logged in to see this image.]

Candi Gunung Sari terletak di Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Sekarang hanya berupa reruntuhan pondasi
candi. Tidak diketahui abad pembuatannya. tetapi diperkirakan sejaman
dengan candi Gunung wukir.

Candi Ngawen

[You must be registered and logged in to see this image.]

Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum
candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan
Muntilan, Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa
Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan
candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti
Karang Tengah pada tahun 824 M.
Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai
bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat
sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang
sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya.
Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya
adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.

Candi Retno

[You must be registered and logged in to see this image.]

Reruntuhan candi ini terletak di utara magelang, 10 km kearah Grabag, di desa Retno.

Candi Umbul

[You must be registered and logged in to see this image.]

Merupakan kolam seluas 10m x 20m, dibangun bersamaan dengan candi
Borobudur. Kolam ini merupakan bagian dari kompleks pemandian seluas 1
hektar yang terdiri dari sumber kolam air panas dan dingin. Sayang hanya
kolam ini yang tersisa sekarang. Terletak 7 km setelah kota Secang
menuju Semarang.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:08 am

ni Kompleks Candi Gedong Songo dulu. Terletak di lereng gunung Ungaran,
di daerah wisata Bandungan, kurang lebih 30 km dari Semarang. Termasuk
Candi Hindu. Candi ini mirip juga dengan Komplek Candi di Dieng.
Didirikan pada abad ke 9 peninggalan wangsa syailendra. Ditemukan oleh
Raffles pada tahun 1804

[You must be registered and logged in to see this image.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:09 am

Candi Muncul

[You must be registered and logged in to see this image.]

Merupakan kompleks reruntuhan yang terlupakan. Terletak di sebelah selatan Ngempon, Ambarawa. Bahkan mungkin sedikit sekali orang yang tahu tentang reruntuhan ini.

Candi Pringapus.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Dibangun sekitar tahun 850 M, terletak di desa Pringapus, Temanggung. Candi ini mirip dengan candi yang ada di Dieng dan merupakan tempat pemujaan. Dimungkinkan sekali candi ini tidak sendirian. Tetapi sayang, hanya ini satu-satunya yang masih berdiri.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:09 am

Kompleks Candi Sewu

Candi Sewu adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks candi Prambanan (hanya beberapa ratus meter dari candi utama Roro Jonggrang). Candi Sewu (seribu) ini diperkirakan dibangun pada saat kerajaan Mataram Kuno oleh raja Rakai Panangkaran (746 – 784). Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha terbesar setelah candi Borobudur, sementara candi Roro Jonggrang merupakan candi bercorak Hindu.
Menurut legenda rakyat setempat, seluruh candi ini berjumlah 999 dan dibuat oleh seorang tokoh sakti bernama, Bandung Bondowoso hanya dalam waktu satu malam saja, sebagai prasyarat untuk bisa memperistri dewi Roro Jonggrang. Namun keinginannya itu gagal karena pada saat fajar menyingsing, jumlahnya masih kurang satu.

[You must be registered and logged in to see this image.]

denah kompleks candi sewu

[You must be registered and logged in to see this image.]

candi Sewu berkaitan erat dengan 4 candi lainnya yaitu :
candi Lor di utara
candi Kulon di barat
candi Gana di timur, dan
candi Bubrah di Selatan.
semuanya dibangun dengan konsep yang sama.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:10 am

Candi Lor

[You must be registered and logged in to see this image.]

sayang sekarang hanya tertinggal deretan batu bekas pondasinya saja.Terletak di arah yang berlawanan dengan candi Plaosan.

Candi Kulon

[You must be registered and logged in to see this image.]

sama dengan candi Lor, bangunan ini juga hanya tersisa pondasinya saja. Tapi setidaknya candi ini lebih beruntung, karena ada beberapa pahatan (relief) yang masih tersisa.

Candi Gana

[You must be registered and logged in to see this image.]

candi ini sedang berusaha dipugar lagi. Masih terlihat pahatan2 di pondasi yang telah berantakan ini. Terletak tak jauh dari candi Sewu.

Candi Bubrah

[You must be registered and logged in to see this image.]

Hanya candi ini yang lumayan terawat. Meskipun sudah menjadi reruntuhan, namun sedikit bnayak bentuknya masih kelihatan. Terletak di daerah Klaten.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:10 am

Candi Lumbung

[You must be registered and logged in to see this image.]

Adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan kumpulan dari satu candi utama (bertema bangunan candi Buddha) yang dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:11 am

Candi Cangkuang

Salah satu candi dari segelintir candi yang berada di jawa barat. Lokasinya berada di tengah setu cangkuang di Leles, Garut.

[You must be registered and logged in to see this image.]


nah kl yg ini narsisnya.. hammer:

[You must be registered and logged in to see this image.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:11 am

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Sejarah singkat penemuan

Situs candi Sukuh ditemukan kembali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Kemudian setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, yang berwarganegara Belanda melakukan penelitian. Lalu pada tahun 1928, pemugaran dimulai.

Lokasi candi

Lokasi candi Sukuh terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian kurang lebih 1.186 meter di atas permukaan laut pada koordinat 07o37, 38’ 85’’ Lintang Selatan dan 111o07,. 52’65’’ Bujur Barat. Candi ini terletak di dukuh Berjo, desa Sukuh, kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini berjarak kurang lebih 20 kilometer dari kota Karanganyar dan 36 kilometer dari Surakarta. Kurang lebih 4 kilometer mendaki gunung Lawu lagi, terdapat situs Candi Cetho.

Struktur bangunan candi
Denah candi Sukuh.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Bangunan candi Sukuh memberikan kesan kesederhanaan yang menyolok pada para pengunjung. Kesan yang didapatkan dari candi ini sungguh berbeda dengan yang didapatkan dari candi-candi besar di Jawa Tengah lainnya yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bahkan bentuk bangunan candi Sukuh cenderung mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru. Struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir. Di bawah akan dibahas lebih lanjut mengenai bentuk ini.

Kesan kesederhanaan ini menarik perhatian arkeolog termashyur Belanda W.F. Stutterheim pada tahun 1930. Beliau lalu mencoba menjelaskannya dengan memberikan tiga argumen: pertama, kemungkinan pemahat candi Sukuh bukan seorang tukang batu melainkan tukang kayu dari desa dan bukan dari kalangan keraton, kedua candi dibuat dengan agak tergesa-gesa sehingga kurang rapi atau ketiga, keadaan politik kala itu dengan menjelang keruntuhannya Majapahit karena didesak oleh pasukan Islam Demak tidak memungkinkan untuk membuat candi yang besar dan megah.

Para pengunjung yang memasuki pintu utama lalu memasuki gapura terbesar akan melihat bentuk arsitektur khas bahwa ini tidak disusun tegak lurus namun agak miring, berbentuk trapesium dengan atap di atasnya.

Batu-batuan di candi ini berwarna agak kemerahan, sebab batu-batu yang dipakai adalah jenis andesit.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:12 am

candi sukuh lanjutan

Teras pertama candi
Gapura utama candi Sukuh.


Pada teras pertama terdapat gapura utama. Pada gapura ini ada sebuah sangkala dalam bahasa Jawa yang berbunyi gapura buta abara wong. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah “Gapura sang raksasa memangsa manusia”. Kata-kata ini memiliki makna 9, 5, 3, dan 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1359 Saka atau tahun 1437 Masehi.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Teras kedua candi

Gapura pada teras kedua sudah rusak. Di kanan dan kiri gapura yang biasanya terdapat patung penjaga pintu atau dwarapala, didapati pula, namun dalam keadaan rusak dan sudah tidak jelas bentuknya lagi. Gapura sudah tidak beratap dan pada teras ini tidak dijumpai banyak patung-patung. Namun pada gapura ini terdapat sebuah candrasangkala pula dalam bahasa Jawa yang berbunyi gajah wiku anahut buntut. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah “Gajah pendeta menggigit ekor”. Kata-kata ini memiliki makna 8, 7, 3, dan 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1378 Saka atau tahun 1456 Masehi. Jadi jika bilangan ini benar, maka ada selisih hampir duapuluh tahun dengan gapura di teras pertama!

Teras ketiga candi

Pada teras ketiga ini terdapat pelataran besar dengan candi induk dan beberapa relief di sebelah kiri serta patung-patung di sebelah kanan. Jika para pengunjung ingin mendatangi candi induk yang suci ini, maka batuan berundak yang relatif lebih tinggi daripada batu berundak sebelumnya harus dilalui. Selain itu lorongnya juga sempit. Konon arsitektur ini sengaja dibuat demikian. Sebab candi induk yang mirip dengan bentuk vagina ini, menurut beberapa pakar memang dibuat untuk mengetes keperawanan para gadis. Menurut cerita, jika seorang gadis yang masih perawan mendakinya, maka selaput daranya akan robek dan berdarah. Namun apabila ia tidak perawan lagi, maka ketika melangkahi batu undak ini, kain yang dipakainya akan robek dan terlepas.

Tepat di atas candi utama di bagian tengah terdapat sebuah bujur sangkar yang kelihatannya merupakan tempat menaruh sesajian. Di sini terdapat bekas-bekas kemenyan, dupa dan hio yang dibakar, sehingga terlihat masing sering dipergunakan untuk bersembahyang.

Kemudian pada bagian kiri candi induk terdapat serangkaian relief-relief yang merupakan mitologi utama Candi Sukuh dan telah diidentifikasi sebagai relief cerita Kidung Sudamala. Urutan reliefnya adalah sebagai berikut.

Relief pertama


Di bagian kiri dilukiskan sang Sahadewa atau Sadewa, saudara kembar Nakula dan merupakan yang termuda dari para Pandawa Lima. Kedua-duanya adalah putra Prabu Pandu dari Dewi Madrim, istrinya yang kedua. Madrim meninggal dunia ketika Nakula dan Sadewa masih kecil dan keduanya diasuh oleh Dewi Kunti, istri utama Pandu. Dewi Kunti lalu mengasuh mereka bersama ketiga anaknya dari Pandu: Yudhistira, Bima dan Arjuna. Relief ini menggambarkan Sadewa yang sedang berjongkok dan diikuti oleh seorang punakawan atau pengiring. Berhadapan dengan Sadewa terlihatlah seorang tokoh wanita yaitu Dewi Durga yang juga disertai seorang punakawan.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Relief kedua


Pada relief kedua ini dipahat gambar Dewi Durga yang telah berubah menjadi seorang raksasi (raksasa wanita) yang berwajah mengerikan. Dua orang raksasa mengerikan; Kalantaka dan Kalañjaya menyertai Batari Durga yang sedang murka dan mengancam akan membunuh Sadewa. Kalantaka dan Kalañjaya adalah jelmaan bidadara yang dikutuk karena tidak menghormati Dewa sehingga harus terlahir sebagai raksasa berwajah buruk. Sadewa terikat pada sebuah pohon dan diancam dibunuh dengan pedang karena tidak mau membebaskan Durga. Di belakangnya terlihat antara lain ada Semar. Terlihat wujud hantu yang melayang-layang dan di atas pohon sebelah kanan ada dua ekor burung hantu. Lukisan mengerikan ini kelihatannya ini merupakan lukisan di hutan Setra Gandamayu (Gandamayit) tempat pembuangan para dewa yang diusir dari sorga karena pelanggaran.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:12 am

candi sukuh lanjutan:

Relief ketiga


Pada bagian ini digambarkan bagaimana Sadewa bersama punakawannya, Semar berhadapan dengan pertapa buta bernama Tambrapetra dan putrinya Ni Padapa di pertapaan Prangalas. Sadewa akan menyembuhkannya dari kebutaannya.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Relief keempat

Adegan di sebuah taman indah di mana sang Sadewa sedang bercengkerama dengan Tambrapetra dan putrinya Ni Padapa serta seorang punakawan di pertapaan Prangalas. Tambrapetra berterima kasih dan memberikan putrinya kepada Sadewa untuk dinikahinya.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Relief kelima

Lukisan ini merupakan adegan adu kekuatan antara Bima dan kedua raksasa Kalantaka dan Kalañjaya. Bima dengan kekuatannya yang luar biasa sedang mengangkat kedua raksasa tersebut untuk dibunuh dengan kuku pañcanakanya.

Patung-patung sang Garuda
Prasasti sukuh.
Prasasti sukuh.

Lalu pada bagian kanan terdapat dua buah patung Garuda yang merupakan bagian dari cerita pencarian tirta amerta (air kehidupan) yang terdapat dalam kitab Adiparwa, kitab pertama Mahabharata. Pada bagian ekor sang Garuda terdapat sebuah prasasti.

Kemudian sebagai bagian dari kisah pencarian amerta tersebut di bagian ini terdapat pula tiga patung kura-kura yang melambangkan bumi dan penjelmaan Dewa Wisnu. Bentuk kura-kura ini menyerupai meja dan ada kemungkinan memang didesain sebagai tempat menaruh sesajian. Sebuah piramida yang puncaknya terpotong melambangkan Gunung Mandaragiri yang diambil puncaknya untuk mengaduk-aduk lautan mencari tirta amerta.

Lihat kisah Pemutaran Laut Mencari Amerta
[You must be registered and logged in to see this image.]

Beberapa bangunan dan patung lainnya

Selain candi utama dan patung-patung kura-kura, garuda serta relief-relief, masih ditemukan pula beberapa patung hewan berbentuk celeng (babi hutan) dan gajah berpelana. Pada zaman dahulu para ksatria dan kaum bangsawan berwahana gajah.

Lalu ada pula bangunan berelief tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya, di sebelah kira dan kanan yang berhadapan satu sama lain. Ada yang berpendapat bahwa relief ini melambangkan rahim seorang wanita dan sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan dan sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Namun hal ini belum begitu jelas.

Kemudian ada sebuah bangunan kecil di depan candi utama yang disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan ini berlubang dan terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung ini oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan sebab seringkali diberi sesajian.

Referensi

* Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka, 1952, Kapustakan Djawi. Djakarta: Djambatan.
* Suwarno Asmadi (Pemandu Wisata) dan Haryono Soemadi, 2004, Candi Sukuh. Antara Situs Pemujaan dan Pendidikan Seks. Surakarta: C.V. Massa Baru.
* P.J. Zoetmulder, 1983, Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.

[You must be registered and logged in to see this link.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:13 am

Candi atau lebih tepat disebut Kompleks Percandian Batujaya adalah sebuah situs peninggalan Buddha kuna yang terletak di Kecamatan Batujaya dan juga di Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs ini disebut percandian karena merupakan kompleks candi-candi yang berbeda-beda.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Lokasi

Situs Batujaya secara administratif terletak di perbatasan antara dua desa, yaitu Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Luas situs Batujaya ini diperkirakan sekitar 5 km2. Situs ini terletak di tengah-tengah daerah persawahan dan sebagian di bagian permukiman penduduk dan tidak berada jauh dari garis pantai utara Jawa Barat (pantai ujung Karawang). Batujaya kurang lebih terletak 6 kilometer dari pesisir utara dan sekitar 500 meter dari utara sungai Citarum. Keberadaan sungai citarum ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap area situs. Sebab tanah di daerah sini tidak pernah kering sepanjang tahun, baik pada musim kemarau atau pada musim hujan.

Cara mengunjungi lokasi

Jika menggunakan kendaraan sendiri, dan datang dari Jakarta, ambil jalan tol Cikampek. Keluar di gerbang tol Karawang barat dan ambil jurusan Rengasdengklok. Sesampai di sini ambil jurusan Batujaya.

Penelitian

Situs Batujaya pertama kali ditemukan oleh tim arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang disebut Fakultas Ilmu Budaya UI) pada tahun 1984. Semenjak awal penelitian dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1999, ditemukan tidak kurang dari 13 situs di desa Segaran dan 11 situs di Tegaljaya. Sehingga secara total ada 24 buah situs di kawasan ini.

Sampai pada penelitian tahun 2000 baru 11 buah candi yang diteliti (ekskavasi) dan sampai saat ini masih banyak pertanyaan yang belum terungkap secara pasti mengenai kronologi, sifat keagamaan, bentuk, dan pola percandiannya. Meskipun begitu, dua candi di situs Batujaya telah dipugar dan sedang dipugar.

Saat ini ekskavasi dan penelitian dilaksanakan oleh tim gabungan Indonesia-Perancis. Hal ini antara lain dimungkinkan berkat bantuan EFEO (École Français d’Extrême-Orient).

Arsitektur Bangunan

Dari segi kualitas, candi di situs Batujaya tidaklah utuh secara umum sebagaimana layaknya sebagian besar bangunan candi. Bangunan-bangunan candi tersebut ditemukan hanya di bagian kaki atau dasar bangunan, kecuali sisa bangunan di situs Candi Blandongan.

Candi-candi yang sebagian besar masih berada di dalam tanah berbentuk gundukan bukit (juga disebut sebagai unur dalam bahasa Sunda dan bahasa Jawa). Ternyata candi-candi ini tidak memperlihatkan ukuran atau ketinggian bangunan yang sama.

Candi Jiwa

Candi yang ditemukan di situs ini seperti candi Jiwa, struktur bagian atasnya menunjukkan bentuk seperti bunga padma (bunga teratai). Pada bagian tengahnya terdapat denah struktur melingkar yang sepertinya adalah bekas stupa atau lapik patung Buddha. Pada candi ini tidak ditemukan tangga, sehingga wujudnya mirip dengan stupa atau arca Buddha di atas bunga teratai yang sedang berbunga mekar dan terapung di atas air. Bentuk seperti ini adalah unik dan belum pernah ditemukan di Indonesia.

Bangunan candi Jiwa tidak terbuat dari batu, namun dari lempengan-lempengan batu bata.

Penanggalan

Berdasarkan analisis radiometri Carbon 14 pada artefak-artefak peninggalan di candi Blandongan, salah satu situs percandian Batujaya, diketahui bahwa kronologi paling tua berasal dari abad ke-2 Masehi dan yang paling muda berasal dari abad ke-12.

Di samping pertanggalan absolut di atas ini, pertanggalan relatif berdasarkan bentuk paleografi tulisan beberapa prasasti yang ditemukan di situs ini dan cara analogi dan tipologi temuan-temuan arkeologi lainnya seperti keramik China, gerabah, votive tablet, lepa (pleister), hiasan dan arca-arca stucco dan bangunan bata banyak membantu.

Sumber rujukan

* Situs Percandian Batujaya, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat (leaflet Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang Wilayah Kerja Propinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Lampung, 2003).

[You must be registered and logged in to see this link.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:13 am

Candi Badut terletak di kawasan Tidar, kota Malang. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan Tidar. Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi.
[You must be registered and logged in to see this link.]

Candi ini diketemukan sekitar tahun 1921, waktu itu berupa gundukan bukit batu. Dalam bahasa Sansekerta Bha - dyut berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal nampak pada ruangan induk Candi yang berisi pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk Lingga dan yoni.
Sumber : Navigasi Net

[You must be registered and logged in to see this image.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:14 am

Cara pembuatan candi Singhasari ini dengan sistem menumpuk batu andhesit hingga ketinggian tertentu selanjutnya diteruskan dengan mengukir dari atas baru turun ke bawah. (Bukan seperti membangun rumah seperti saat ini).Candi ini berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, (sekitar 10km dari Kota Malang) terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna di ketinggian 512m dari permukaan laut.

[You must be registered and logged in to see this image.]
Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama pupuh 37:7 dan 38:3 serta Prasasti Gajah Mada bertanggal 1351 Masehi di halaman komplek candi, candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara, yang mangkat pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Mongol. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.

Komplek percandian menempati areal 200m×400m dan terdiri dari beberapa candi. Di sisi barat laut komplek terdapat sepasang arca raksasa besar (tinggi hampir 4m, disebut dwarapala) dan posisi Gada (Senjata ) menghadap kebawah, ini menunjukkan meskipun penjaganya raksasi "RAKSASA" tapi masih ada rasa kasih sayang terhadap semua mahkluk hidup dan ungkapan selamat datang bagi semuanya. Dan posisi arca ini hanya ada di Singhasari, tidak ada di tempat ataupun kerajaan lainnya. Dan di dekatnya arca Dwarapala terdapat alun-alun. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa candi terletak di komplek pusat kerajaan.

Bangunan candi utama dibuat dari batu andesit, menghadap ke barat, berdiri pada alas bujursangkar berukuran 14m×14m dan tinggi candi 15m. Candi ini kaya akan ornamen ukiran, arca, dan relief. Di dalam ruang utama terdapat lingga dan yoni. Terdapat pula bilik-bilik lain: di utara (dulu berisi arca Durga yang sudah hilang), timur yang dulu berisi arca Ganesha, serta sisi selatan yang berisi arca Siwa-Guru (Resi Agastya). Di komplek candi ini juga berdiri arca Prajnaparamita, dewi kebijaksanaan, yang sekarang ditempatkan di Museum Nasional, Jakarta. Arca-arca lain berada di Institut Tropika Kerajaan, Leiden, Belanda, kecuali arca Agastya.

[You must be registered and logged in to see this image.]
Candi Singasari baru mendapat perhatian pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke-20 dalam keadaan berantakan. Restorasi dimulai tahun 1934 dan bentuk yang sekarang dicapai pada tahun 1936.

[You must be registered and logged in to see this link.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:14 am

Candi Tikus adalah sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di kompleks Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi Tikus merupakan salah satu situs arkeologi utama di Trowulan. Bangunan Candi Tikus berupa tempat ritual mandi (petirtaan) di kompleks pusat pemerintahan Majapahit. Bangunan utamanya terdiri dari dua tingkat.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Situs candi ini digali pada tahun 1914 atas perintah Bupati Mojokerto Kromodjojo Adinegoro. Karena banyak dijumpai tikus pada sekitar reruntuhannya, situs ini kemudian dinamai Candi Tikus [1]. Candi Tikus baru dipugar pada tahun 1985-1989.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Candi Tikus diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau abad ke-14. Candi ini dihubungkan dengan keterangan Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama, bahwa ada tempat untuk mandi raja dan upacara-upacara tertentu yang dilaksanakan di kolam-kolamnya [2].
[You must be registered and logged in to see this image.]

[You must be registered and logged in to see this link.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:14 am

Candi Panataran adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu (Siwaitis) yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar. Kompleks candi ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur. Candi ini mulai dibangun dari kerajaan Kadiri dan dipergunakan sampai dengan kerajaan Majapahit. Candi Penataran ini melambangkan penataan pemerintahan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Candi Penataran dipercaya adalah candi Palah yang disebut dalam prasasti Palah, dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Crnga (Grenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Grengalancana Digwijayottungadewa yang memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200, sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau menghindar dari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering meletus. Kitab Negarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca menceritakan perjalanan Raja Hayam Wuruk, yang memerintah kerajaan Majapahit antara tahun 1350 – 1389, ke candi Palah untuk melakukan pemujaan kepada Hyang Acalapati yang berwujud Girindra (raja penguasa gunung).

[You must be registered and logged in to see this image.]


Kesamaan nama Girindra yang disebut pada kitab Negarakretagama dengan nama Ken Arok yang bergelar Girindra atau Girinatha menimbulkan dugaan bahwa candi Penataran adalah tempat pendharmaan (perabuan) Ken Arok, walaupun kitab yang sama menyebutkan bahwa Ken Arok dicandikan di daerah Kagenengan di wilayah selatan kabupaten Malang. Girindra juga adalah nama salah satu wangsa yang diturunkan oleh Ken Arok selain wangsa Rajasa dan wangsa Warddhana. Sedangkan Hyang Acalapati adalah salah satu perwujudan dari Dewa Siwa, serupa dengan peneladanan (khodam) sifat-sifat Bathara Siwa yang konon dijalankan Ken Arok.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Seperti pada umumnya relief candi di Jawa Timur yang dipahat berdasarkan analogi romantika hidup tokoh yang didharmakan di tempat tersebut, relief Ramayana dengan tokoh Rama dan Shinta, dan relief Krisnayana dengan tokoh Krisna dan Rukmini, yang dipahatkan pada dinding candi Penataran dapat dikatakan mirip dengan kisah Ken Arok dan Ken Dedes. Ketokohan Ken Arok sendiri masih menjadi kontroversi antara karakter seorang bandit yang berambisi memperbaiki keturunan setelah mengerti arti cahaya yang terpancar dari gua garbha milik Ken Dedes yang dilihatnya dan kemudian membunuh Tunggul Ametung yang menjadi suami sang nareswari, dengan karakter seorang bangsawan yang mengemban amanat dari mpu Purwa yang merupakan ayahanda Ken Dedes sekaligus keturunan Raja Mpu Sindok untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Kanjuruhan yang ditaklukkan oleh kerajaan Kediri, dengan dukungan kalangan brahmana dari kedua kerajaan.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Alkisah seluruh mpu dari kerajaan Kediri berpindah ke wilayah Tumapel sebelum Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan menjadi penyebab kekalahan Kediri dalam peperangan dengan Tumapel di wilayah Ganter pada tahun 1222. Dibunuhnya mpu Gandring yang tidak menyelesaikan keris pesanan Ken Arok pada waktunya konon juga berkaitan dengan para mpu yang mulai meninggalkan kerajaan Kediri sehingga menimbulkan kecurigaan Ken Arok bahwa Mpu Gandring berpihak pada Kediri. Keris tersebut kemudian diselesaikan oleh mpu yang lain dengan demikian indah sehingga menarik perhatian dan mudah dikenali ketika Kebo Ijo memamerkannya kepada semua orang, sebelum akhirnya keris tersebut digunakan Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung.
[You must be registered and logged in to see this image.]

[You must be registered and logged in to see this link.]
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:15 am

Candi Plaosan
Sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman kerajaan Mataram Kuno.
Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.

Candi Plaosan Lor


[You must be registered and logged in to see this image.]

Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan.
Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.

Candi Plaosan Kidul

[You must be registered and logged in to see this image.]

Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara candi perwara telah dipugar.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:15 am

Candi Sari

[You must be registered and logged in to see this image.]

Terletak tak jauh dari candi Kalasan, kurang lebih sekitar. dibangun pada tahun 835 oleh wangsa Sanjaya. candi budha ini terdiri dari dua tingkat. ruangan di dalam candi sudah kosong sekarang, tidak terdapat patung lagi.
Candi Sambi Sari adalah candi Hindu (Shiwa) yang berada kira-kira 12 km di sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau kira-kira 4 km sebelum kompleks candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad ke 9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung di zaman kerajaan Mataram Kuno.
Posisi candi Sambi Sari terletak 6,5 meter di bawah tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad 11 (circa tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya batu material volkanik di sekitar candi.
Dengan dikelilingi oleh tembok candi yang asli dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh 3 candi perwara (lebih kecil). Di dalam candi ini terdapat patung Durga (di sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Agastya (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat 2 patung dewa penjaga pintu: Mahakala dan Nadisywara. Di dalam candi utama terdapat patung Lingga dan Yoni dengan ukuran cukup besar. Pada saat penggalian, benda-benda bersejarah, di antaranya beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam serta prasasti lempengan emas juga ditemukan.
Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di desa Sambi Sari yang diabadikan menjadi nama candi tersebut, dan dipugar pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:15 am

Candi Kalasan

[You must be registered and logged in to see this image.]

Candi Kalasan atau Candi Tara dibangun sekitar akhir abad ke 8 M atau awal abad ke 9 M diatas bangunan candi kuno. Sebuah prasasti kuno yang dibuat pada tahun 778 M atas perintah Raka i Panangkaran dan ditemukan tidak jauh dari candi dan memberikan penjelasan bahwa candi dibangun untuk menghormati Bodhisattva wanita, Tara. Pada awalnya, hanya ditemukan satu candi pada situs yaitu candi Kalasan, tetapi setelah digali lebih dalam maka ditemukan lebih banyak lagi bangunan bangunan pendukung di sekitar candi. Candi ini memiliki tinggi 6 meter dan 52 stupa

Prasasti ini juga menyatakan bahwan candi ini dibuat oleh dua raja secara bersama-sama yaitu raja dari Wangsa Syailendra dan raja dari Mataram Hindu yang tidak diketahui namanya di jaman Wangsa Syailendra.

Candi yang berada kira-kira 2 km di sebelah barat dari candi Prambanan, yaitu di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo ini dikategorikan sebagai candi umat Buddha. Meskipun belum diketahui dewa apa yang dijadikan simbol sebagai patung di ruang utama candi, tetapi patung ini mempunyai tinggi lebih dari 6 meter dan terbuat dari perunggu.

Selain candi Kalasan dan bangunan - bangunan pendukung lainnya ada juga tiga buah candi kecil di luar bangunan candi utama, berbentuk stupa.
Kembali Ke Atas Go down
Shinchan Van.DF

candi dan reruntuhan candi di jawa Polit
Shinchan Van.DF

Posts Posts : 161
Joined Joined : 07.11.10

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeFri Aug 19, 2011 3:16 am

Ini dulu ya cigar
nanti ane sambung lagi lari
Kembali Ke Atas Go down
Shadows
Super Moderator
Super Moderator
Shadows

Posts Posts : 349
Joined Joined : 22.08.11

candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitimeTue Aug 23, 2011 5:51 pm

wuihh, komplit bin keren gan [You must be registered and logged in to see this image.]
bener-bener menambah wawasan ane [You must be registered and logged in to see this image.]
keep posting bro [You must be registered and logged in to see this image.]
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content




candi dan reruntuhan candi di jawa Empty
PostSubyek: Re: candi dan reruntuhan candi di jawa   candi dan reruntuhan candi di jawa Icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 

candi dan reruntuhan candi di jawa

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 

 Similar topics

+
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Desire - Forum Community :: Cafe :: Sejarah Nasional-
Navigasi: