Suatu pagi, di kediaman rumah wakil menteri, tepat hari Sabtu, libur akhir pekan. Sembari menyeruput kopi dan membolak-balik koran pagi di teras rumah, si wakil menteri terkejut oleh dering SMS yang masuk. Lalu dibuka. Isi pesan:
Pak Wakil, tolong wakili saya untuk ikut rapat kabinet Senin depan. Karena saya mengikuti Agenda Partai saya. Trims.
Rupanya, sms itu dari Pak Menteri. Dengan agak malas, wakil menteri itu menjawab:
Baik, Pak. Perintah saya laksanakan. Tetapi saya yakin, rapat kabinet itu pun hanya akan dipimpin oleh Wakil Presiden. Karena Pak Presiden juga sedang sibuk mengurus partainya...
(Duh, negeri ini hanya diurus orang kedua, ternyata)