Vincent
Brooks tak begitu banyak memiliki ambisi dalam hidupnya, yang
membuatnya nyaman dan merasa cukup. Dalam hal karier, pekerjaannya cukup
mudah. Sementara untuk relationship, ada seorang Katherine, kekasih nan
cantik yang setia kepadanya. Namun, kesetiaan Katherine sepertinya
lebih kepada bagaimana ‘membangun’ Vincent untuk menjadi lebih maju dan
berkembang. Hal tersebut makin dan makin sering dilakukannya terhadap
Vincent belakangan ini.
Perkembangan itu membuat Vincent kuatir, terlebih saat kata ‘pernikahan’
mulai bermunculan di sela-sela percakapan mereka berdua. Pada dasarnya,
Vincent adalah seorang yang setia pada kekasihnya. Namun pada suatu
malam, saat pengaruh minuman begitu menguasainya, Vincent dihadapkan
pada sesuatu. Tepatnya, seseorang. Seorang gadis yang membuat hidup
Vincent kacau balau karena tidur bareng dalam keadaan telanjang di
ranjang yang sama.
[You must be registered and logged in to see this image.]Ditambah lagi dengan mimpi-mimpi buruk yang bak menjebak Vincent di
dalamnya. Membuatnya menghadapi sebuah pilihan terpenting dalam hidup.
Menikahi Katherine, kekasih yang telah dipacarinya sejak lama, atau
berpindah hati ke Catherine, seorang gadis berambut pirang, imut, serta
seksi yang tiba-tiba ada di sampingnya saat Vincent terbangun di suatu
pagi. Hal yang terburuk dari semuanya itu, Vincent bakal dijemput maut,
alias tewas, jika membuat pilihan yang salah.
Tak hanya hal berat yang menimpa Vincent. Saat terjaga dari tidurnya,
dia juga bisa kongkow di bar Stray Sheep bareng teman-temannya sambil
meminum beragam minuman keras, seperti cocktail, sake, bir, atau
whiskey. Terkadang ditimpali dengan kirim-kiriman SMS antara dirinya
dengan Katherine dan Catherine. Seluruhnya itu dipersembahkan dalam
sekuens bergaya anime sekaligus cell shading CG berkualitas HD demi
mengungkap jalan cerita dari Catherine.
Kembali ke soal tewas tadi. Di saat yang sama, ketika Vincent
dibingungkan oleh kedua gadis itu, serangkaian kematian aneh telah
terjadi di kota mereka. Secara tak normal, orang-orang yang seharusnya
sehat ditemukan tewas di ranjangnya dengan ekspresi tak wajar dan mimik
yang sepertinya dipenuhi dengan ketakutan. Hal yang bisa menghubungkan
serangkaian kematian aneh itu, semua korban adalah pria.
[You must be registered and logged in to see this image.]Rumor-rumor tak sedap bermunculan di kota, bahwa jika seorang terjatuh
dalam mimpinya dan tidak terbangun sebelum mencapai pertengahan
tangga(landing), maka orang itu akan meninggal dunia di kehidupan
nyatanya. Mungkin cukup segitu saja untuk spoiler-nya, ya. Bukan hanya
jalan cerita saja yang bakal menggugah kita dalam game terbaru rilisan
Atlus di PS3 ini. Mari kita berpindah ke sisi game-nya.
Puzzle yang sangat adiktif bakal menantang gamer untuk beraksi,
memanjati banyak (benar-benar banyak!) tumpukan balok-balok dengan cepat
sembari menghindari kemungkinan untuk terjatuh dari ketinggian, yang
bakal membuat Vincent mati seketika. Gameplay tersebut ternyata tak
hanya disajikan secara single-player, karena kita juga bisa bermain
bareng seorang teman, terserah untuk bekerja sama atau saling bersaing.
Seperti halnya fitur kongkow di bar untuk meminum banyak pilihan minuman
keras, Catherine dimafhumi sebagai game dengan rating dewasa.
Elemen-elemen seperti kekerasan, darah, seksualitas, ketelanjangan,
hingga bahasa kasar merupakan ‘makanan sehari-hari’ yang bakal gamer
terima saat memainkannya. Yang tentunya membuat kita mesti menjauhkan
game ini dari jangkauan gamer di bawah umur. Pun hal itu terlihat dari
boxart-nya yang ‘menantang’.
Saat me-load BD ini dalam PS3, game secara otomatis bakal melakukan
instalasi ke harddisk. Tak banyak, sekitar 2,5 GB. Tampilan kualitas HD
dari game ini bisa dimunculkan dalam kerapatan 480P atau pun 720P. Untuk
penikmat anime, sangat disarankan untuk melihatnya dalam 720P. Hasil
kerja studio animasi 4⁰C dalam Catherine tentunya bakal menarik dan
pantas untuk diamati secara total. Pun ditambah nikmatnya kuping berkat
teknologi Dolby Digital serta DTS Digital Surround 5.1.
Pada Catherine, yang dipresentasikan dengan style tersendiri ini, kita
akan mengenali Golden Playhouse sebagai inti dari game. Menjalani sepak
terjang Vincent dalam sebagian hidupnya, sekaligus membuatnya terbebas
dari mimpi-mimpi buruk. Ketika mulai memainkannya, Catherine memberikan
tiga pilihan tingkat kesulitan bagi kita.
[You must be registered and logged in to see this image.]Pada tingkat kesulitan Easy, game tak akan terlalu memberi banyak
punishing jika kita salah, bahkan memberikan pilihan undo untuk
menghapus aksi yang terakhir kita lakukan dalam mimpi. Tingkat kesulitan
Normal bakal gamer pilih jika menginginkan tantangan yang pas dalam
gameplay, juga masih diberikan pilihan undo. Terakhir adalah tingkat
kesulitan Hard yang disajikan khusus bagi para gamer yang haus tantangan
tingkat tinggi.
Kita bisa berganti-ganti tingkat kesulitan dalam game dengan memasuki
menu Config. Btw, selain ketiga tingkat kesulitan tersebut, gamer juga
bisa memilih Very Easy. Tekan dan tahan tombol Select dalam beberapa
detik hingga terdengar sebuah nada, lalu pilih tingkat kesulitan Easy
untuk mengaktifkan pilihan Very Easy.
Pilihan Babel pada menu awal akan memberikan tantangan tersendiri bagi
gamer yang menginginkan lebih banyak tantangan dari tumpukan balok-balok
yang dimainkan dalam Golden Playhouse. Hanya saja, terdapat beberapa
kondisi yang mesti dicapai dalam game sebelum kita bisa mengakses
pilihan Babel, yang bisa dimainkan secara single-player atau pun berdua
bareng seorang teman lain tersebut.
[You must be registered and logged in to see this image.]Mari berbicara mengenai tumpukan balok, yang bakal ditemui dalam mimpi
buruk Vincent. Selain memanjatinya dengan berbagai teknik (technique),
gamer juga bisa menggerakkan balok-balok tersebut. Dengan mendekati
sebuah balok dan menekan tombol X, maka kita bisa memegang balok itu
untuk digerakkan. Gunakan tombol D-pad atau stik analog kiri untuk
mendorong atau menarik balok untuk dijadikan sebagai tangga atau pijakan
untuk memanjat ke balok yang lebih tinggi.
Balok-balok tersebut dikondisikan untuk tidak jatuh jika salah satu
sudutnya (edge) menempel dengan sudut dari balok-balok lainnya, yang
sekilas akan menimbulkan cahaya berwarna biru. Sementara untuk teknik,
kita bisa menambah ilmu dan pengetahuan tentang hal itu dengan berbicara
bersama para domba (sheep) yang lain di pertengahan tangga (landing),
sebelum berpindah ke stage berikutnya.
Btw, mengenai domba, setiap orang yang terjebak dalam mimpi buruk akan
tampil dalam ujud domba pada mimpi tersebut. Sebagai karakter utama,
Vincent dibedakan dengan tampil tetap dalam ujud manusia, hanya saja
terdapat sepasang tanduk domba di kepalanya. Sementara orang-orang lain
tampil layaknya domba, hanya berdiri di atas kedua kaki belakang.
Sedikit spoiler, beberapa orang pada ujud dombanya akan tampil dengan
atribut tetapnya dari kehidupan nyata.
Terus terang, walau memang adiktif, puzzle-puzzle yang tampil dalam
Catherine terbilang susah. Atlus berbaik hati dengan memberikan pilihan
Retry jika Vincent tewas karena berbagai kondisi saat memanjati tumpukan
balok-balok itu. Oleh karena itu, carilah checkpoint agar kita tak
perlu mengulang terlalu jauh dari awal. Pilihan Retry ini akan
diperhitungkan dari seberapa banyak item Mystic Pillows yang kita ambil
sepanjang stage.
Jika capek (atau tega), gamer bisa memilih Return to title. Setelah
memilihnya, kita akan dihadapkan pada adegan kematian Vincent di
kehidupan nyatanya. Selain checkpoint di dalam stage, kita juga bisa
melakukan save data di sebuah podium yang terletak di pertengahan tangga
(landing). Di kehidupan nyata Vincent, save data bisa dilakukan dengan
mengakses pilihan tersebut melalui handphone saat Vincent berada di bar
Stray Sheep.
[You must be registered and logged in to see this image.]Selain berbicara bersama para domba dan melakukan save data ketika
berada di pertengahan tangga (landing), kita juga bisa membeli item pada
salah seorang (seekor?) domba gemuk yang niat berjualan item di dalam
mimpi. Pertengahan tangga (landing) juga menghadirkan sebuah ruangan
aneh. Dinamai Confessional, ruangan ini berujud mirip dengan ruang
pengakuan dosa di gereja-gereja. Di sinilah, keputusan kita akan diuji
dan bakal menentukan ketetapan hati dari Vincent.
Keputusan berupa jawaban atas pertanyaan yang diberikan pada
Confessional tersebut akan membuat panah pada sebuah meter aneh bakal
berpindah lebih ke arah warna merah atau biru, yang tampaknya merupakan
kondisi batin sang karakter utama. Jika terkoneksi ke PSN, kita bisa
melihat diagram yang menunjukkan prosentase atas jawaban yang diberikan
oleh gamer lain untuk pertama kalinya saat menjawab pertanyaan di
Confessional itu.
Sementara jika tidak, atau offline, maka kita akan diperlihatkan diagram
yang menunjukkan prosentase atas jawab yang diambil dari sebuah survey.
Survey tersebut dilakukan secara random oleh Atlus terhadap beberapa
orang, baik pria mau pun wanita. Menarik juga untuk melihat adanya
beberapa kesamaan jawaban, maupun perbedaan yang sedikit atau banyak,
atas pertanyaan-pertanyaan itu. Rata-rata pertanyaan di Confessional
akan berkaitan dengan relationship.
[You must be registered and logged in to see this image.]Btw, relationship dalam game ini tak hanya seputar asmara. Kongkow
bareng teman di bar Stray Sheep termasuk dalam kategori yang sama.
Vincent bisa berbicara dengan teman-temannya, pemilik bar, waitress,
juga ke para pengunjung bar lainnya. Beberapa percakapan akan
mempengaruhi meter aneh tadi. Kirim-kiriman SMS juga menjadi fitur unik
tersendiri yang bisa kita akses saat Vincent berada di bar Stray Sheep.
Untuk penikmat puzzle, terdapat sebuah mesin arcade bergaya retro di
pojok bar yang bisa dimainkan. Menampilkan game berjudul Rapunzel,
kurang lebih puzzle-nya akan mirip dengan tumpukan balok-balok di mimpi
Vincent, namun dengan batasan aksi yang bisa dilakukan. Selain itu, ada
beberapa fitur yang tak terlalu menonjol tapi menarik dimunculkan pada
bar Stray Sheep.
Seperti jukebox, yang akan menampilkan lebih banyak lagu tergantung
pencapaian kita di dalam game. Juga trivia tentang minuman keras yang
habis ditenggak oleh Vincent. Sedikit bernada mesum, beberapa SMS yang
datang dari Catherine akan disisipi foto-foto ‘nakal’ dari gadis itu,
yang membuat Vincent mesti buru-buru ke restroom demi melihatnya tanpa
rasa malu.
Editor’s Tilt - 8,5
Catherine bukanlah ditujukan bagi seluruh kalangan. Secara penampakan
luarnya, game tersebut menampilkan pandangan yang berbeda dipandang dari
sisi bisnis gaming pada umumnya. Bagi gamer yang berniat untuk
menjajalnya, Catherine secara mengagetkan mampu mengusung temanya dengan
tampil secara dewasa sekaligus refreshing. Sangat menyenangkan untuk
mengetahui dan akhirnya memainkan game, yang cukup jarang jika dibanding
game-game lainnya, seperti ini.
Disutradarai oleh Katsuro Hashino, karakter-karakternya didesain oleh
Shigenori Soejima, dan seksi suara ditangani oleh Shoji Meguro. Gamer
yang pernah memainkan Persona 3 dan Persona 4 tentunya telah mengecap
hasil kerja dari ketiganya. Ditambah lagi dengan dukungan dari studio
animasi 4⁰C, yang banyak menangani anime-anime besar, seperti
Memories-nya Katsuhiro Otomo, Mind Game, dan Tekkon Kinkreet Black &
White.
[You must be registered and logged in to see this image.]Gabungan animasi dan grafis yang berkualitas tinggi, seksi suara dan
desain yang stylish, dan fokus yang baik menjadikan Catherine sebagai
sebuah game tersendiri yang patut dicoba oleh gamer. Ditambah dengan
gameplay, replay value yang tinggi, serta tema yang dewasa, kiprah
pertama Persona Team milik Atlus di PS3 dan Xbox 360 ini bisa dijadikan
contoh soal jika nantinya mereka berniat merilis kelanjutan atau
inkarnasi baru dari franchise Persona di kedua platform tersebut.
Namun Catherine tentu saja berbeda dengan Persona. Puzzle-nya adiktif
sekaligus menyusahkan. Sayangnya kadang sisi kontrol agak menyulitkan.
Kita bakal lebih banyak mendapati layar ‘Love is Over’ karena kesalahan
menggerakkan Vincent ke arah yang seharusnya tak perlu. Terlepas dari
gameplay-nya, jalan cerita game ini yang mungkin bakal lebih membuat
gamer, utamanya penikmat anime, setia mengikutinya sampai akhir.
Terlebih dengan beberapa ending yang bisa ditemui.
[You must be registered and logged in to see this image.]Strategi marketing atas game ini mengarahkan opini bahwa Catherine bak
sebuah game yang semi porno. Don’t judge the book by its cover. Game ini
bakal menawarkan lebih dari itu. Walau dijuduli dengan nama seorang
gadis, Catherine bakal memfokuskan diri pada problema yang sering
menimpa pria dewasa muda. Membimbing Vincent sepanjang game nantinya
terasa bak sebuah perjalanan seorang bocah tanpa pegangan menjadi
seorang pria yang termotivasi.
Sementara untuk membicarakan fitur game, kirim-kiriman SMS mungkin bakal
menjadi salah satunya yang menarik, terlebih bagi gamer penyuka genre
love simulation. SMS tertentu akan membuat meter yang aneh itu berpindah
menuju ke arah merah atau biru. Kita bakal mengetahui apakah yang
dimaksud oleh meter itu setelah mencapai ending. Jadi, sabar saja. Pun
ditambah banyak quote yang menarik tentang relationship sepanjang game
ini, menambah daya pikat Catherine makin meninggi.